Artikel & Video
Usability Study: Cara Menguji dan Meningkatkan UX Lebih Baik
- August 12, 2024
- Posted by: Tim Lumigi
- Category: Interaction Design
Dalam dunia desain pengalaman pengguna (UX) usability study atau studi ketergunaan sangat penting untuk memastikan bahwa produk digital yang dibuat dapat digunakan secara efektif, efisien dan memuaskan oleh pengguna. Metode ini memungkinkan desainer desainer menguji interaksi pengguna dengan antarmuka, mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul dan mencari solusi yang lebih baik.
Apa Itu Usability Study?
Usability study adalah proses evaluasi yang dilakukan untuk mengukur tingkat ketergunaan suatu produk atau antarmuka. Tujuannya adalah memastikan bahwa pengguna dapat dengan mudah dan efisien menggunakan produk atau layanan yang disediakan. Dengan melakukan usability study, tim desain dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin dihadapi pengguna, sebelum produk diluncurkan secara resmi.
Apa saja Langkah-Langkah dalam Usability Study?
1. Menentukan Tujuan Study
Sebelum memulai, tim perlu memiliki tujuan yang jelas tentang apa yang ingin pengguna pelajari dari usability study ini. Misalnya, tujuan dapat berupa “menguji navigasi pada halaman beranda” atau mengukur waktu yang dibutuhkan pengguna untuk menyelesaikan suatu tugas”.
2. Validasi Desain
Dengan menguji desain pada pengguna sebenarnya, tim dapat memastikan apakah desain yang pengguna buat sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna. Apakah navigasinya mudah dimengerti? Apakah fitur yang disediakan intuitif bagi pengguna?
3. Meningkatkan Keterlibatan Pengguna
Dengan memperbaiki masalah ketergunaan, produk akan menjadi lebih menyenangkan digunakan oleh pengguna. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan pengguna untuk terus menggunakan produk dan menjadi lebih setia terhadapnya.
4. Mengurangi Biaya Perbaikan
Dengan melakukan usability study, masalah-masalah dapat diidentifikasi lebih awal sehingga dapat diperbaiki sebelum produk diluncurkan. Hal ini dapat mengurangi biaya perbaikan yang mungkin lebih tinggi jika masalah terdeteksi setelah produk diluncurkan.
Contoh Usability Study:
Sebagai contoh, sebuah tim desain aplikasi e-commerce ingin menguji navigasi dan proses pembelian pada aplikasi desainer. Desainer mengundang beberapa partisipan untuk mencari produk tertentu dan menyelesaikan proses checkout. Tim merekam interaksi pengguna, mengamati di mana pengguna mungkin mengalami kesulitan atau kebingungan. Setelah melakukan analisis, tim menemukan bahwa tombol “Checkout” terlalu tersembunyi sehingga pengguna kesulitan menemukannya. Berdasarkan temuan ini, desainer merekomendasikan penyesuaian posisi tombol untuk meningkatkan keterjangkauan dan kejelasan.
Kesimpulan
Usability study adalah langkah penting dalam proses desain UX yang membantu memastikan produk yang dibuat dapat digunakan dengan baik oleh pengguna. Dengan menguji interaksi pengguna secara langsung, tim desain dapat mengidentifikasi masalah ketergunaan, memperbaikinya, dan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Dengan demikian, mengimplementasikan usability study dalam desain tidak hanya meningkatkan kualitas produk, tetapi juga memastikan kepuasan pengguna yang lebih besar.