Artikel & Video
Usability Heuristics dalam UI/UX Design: Panduan dan Contohnya
- August 9, 2024
- Posted by: Tim Lumigi
- Category: UI/UX Design
Dalam desain UI/UX, usability heuristics adalah prinsip-prinsip yang membantu mengevaluasi antarmuka pengguna (UI) untuk menciptakan pengalaman pengguna (UX) yang lebih baik.
Apa itu Usability Heuristic ?
Usability Heuristics adalah pedoman desain yang dipakai untuk meningkatkan kemudahan untuk menggunakan suatu produk digital. Kemudahan untuk menggunakan suatu produk ini biasanya dikenal juga dengan istilah kebergunaan atau usability.
Jakob Nielsen, ahli usability ternama, memperkenalkan 10 heuristics yang kini menjadi salah satu rujukan dunia desain. Prinsip-prinsip ini diciptakan oleh Jakob Nielsen pada tahun 1994. Dengan memahami dan menerapkan usability heuristics, desainer dapat mengidentifikasi masalah potensial dalam desain dan meningkatkan kualitas produk.
1. Visibility of system status
Sistem seharusnya memberitahu pengguna tentang apa yang sedang terjadi melalui feedback yang tepat waktu. Sebagai contoh, ketika kita meng-upload foto di media sosial, biasanya ada notifikasi atau progress bar yang menunjukkan persentase progress upload dan apakah fotonya sudah berhasil ter-upload.
2.Match between system and the real world
Desainer sebaiknya menggunakan simbol, icon, istilah yang familiar di kehidupan sehari-hari atau dunia nyata. Sehingga pengguna dengan mudah memahami maksud dari desain kita. Misalnya pada aplikasi email, tombol untuk menghapus biasanya dilambangkan dengan icon “tong sampah”.
3.User control and freedom
Dalam berinteraksi dengan aplikasi yang kita desain, pengguna harus memiliki kontrol terhadap apa yang ingin mereka lakukan. Pengguna sering melakukan kesalahan; mereka butuh opsi untuk membatalkan dan kembali. Contohnya, pada aplikasi email, pengguna dapat memilih untuk membatalkan pengiriman dengan tombol ‘Batal’.
4. Consistency and standards
Desain interface yang baik harus memiliki konsistensi dan terstandar dalam penggunaan istilah, action, warna, tipografi, dan aspek desain lainnya. Penggunaan kata-kata dan simbol yang konsisten membantu pengguna mengenali fungsi dengan cepat. Contohnya, di software seperti Miscrosoft Office, simbol “disket” sering digunakan sebagai tombol “Simpan” di semua aplikasinya seperti MS Word, Excel, dan PowerPoint.
5.Error prevention
Sistem seharusnya dirancang agar pengguna tidak mudah melakukan kesalahan. Sebagai ilustrasi, saat memasukkan atau mengatur password baru, sistem dapat memberikan peringatan jika password yang digunakan pengguna tidak memenuhi kriteria keamanan.
6. Recognition rather than recall
Penting bagi sistem untuk menyajikan informasi yang diperlukan daripada mengharuskan pengguna untuk mengingatnya dari interaksi sebelumnya. Sebagai contoh, saat menggunakan aplikasi perbankan, daftar transaksi terakhir kita ditampilkan di halaman utama, sehingga tidak perlu mengingat transaksi terakhir kita.
7. Flexibility & efficiency of use
Sistem harus didesain sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguna pemula sekaligus juga memberikan keuntungan bagi pengguna yang sudah berpengalaman. Misalnya, pada sebuah aplikasi pengolah kata, pengguna pemula mungkin memanfaatkan menu dropdown untuk menemukan fungsi “print” atau ‘cetak’. Namun, bagi pengguna yang sudah berpengalaman, mereka dapat memanfaatkan shortcut seperti ‘Ctrl+P’ untuk melakukan hal yang sama dengan lebih cepat.
8. aesthetic and minimalist design
Desain yang baik adalah desain yang mampu membuat pengguna fokus pada tujuan penggunaan. Jadi, penting bagi kita untuk mendesain interface yang bersih dan minimalis agar meningkatkan konsentrasi pengguna tanpa menambahkan elemen-elemen yang tidak perlu. Misalnya, halaman login yang hanya memiliki kolom untuk username dan password.
9. Use
Setiap kali pengguna menghadapi kesalahan, sistem harus memberikan feedback yang jelas, spesifik, dan menawarkan solusi untuk mengatasinya. Ini bukan hanya tentang menginformasikan adanya kesalahan, tetapi juga membimbing pengguna keluar dari situasi tersebut. Contohnya saat seseorang mencoba mendaftar di sebuah situs web dan memasukkan alamat email yang sudah terdaftar. Ketimbang hanya menampilkan pesan ‘Error!” atau “Kesalahan!’, sistem sebaiknya memberi tahu ‘Alamat email ini sudah terdaftar. Apakah Anda ingin masuk atau memulihkan kata sandi?’. Dengan demikian, pengguna tidak hanya diberitahu tentang masalahnya, tetapi juga diberi langkah selanjutnya untuk menyelesaikannya.
10. Help and documentation
Meskipun desain yang intuitif adalah kunci utama, terkadang pengguna memerlukan bantuan tambahan atau dokumentasi untuk mengatasi masalah atau memahami fitur tertentu. Bantuan ini harus mudah diakses dan disajikan dengan cara yang sesuai dengan tugas yang ingin diselesaikan pengguna. Sebagai ilustrasi, bayangkan sebuah software desain grafis yang kompleks. Meskipun banyak fitur mungkin sudah dikenal oleh desainer berpengalaman, pengguna pemula mungkin bingung dengan semua ikon dan menu. Di sini, fitur ‘Tutorial Interaktif’ bisa sangat berguna. Ketika dipilih, program ini akan memandu pengguna langkah demi langkah melalui proses desain dasar, menunjukkan di mana alat tertentu berada dan bagaimana menggunakannya.
Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip usability heuristics, desainer bisa menciptakan antarmuka pengguna yang lebih intuitif, efisien, dan menyenangkan. Hal ini memastikan pengguna dapat berinteraksi dengan produk digital tanpa hambatan yang tidak perlu.