Artikel & Video
Memahami Perbedaan: Attitudinal Vs Behavioral Research dalam UX
- August 25, 2024
- Posted by: Tim Lumigi
- Category: UI/UX Design
Penelitian UX adalah proses mengumpulkan data dan informasi tentang pengguna untuk membantu desainer UX membuat desain yang lebih baik. Dua jenis penelitian yang umum digunakan dalam UX adalah penelitian attitudinal dan penelitian behavioral. Meskipun keduanya penting, keduanya memiliki pendekatan yang berbeda dalam pengumpulan data dan pemahaman pengguna.
Penelitian Attitudinal
Penelitian attitudinal berfokus pada memahami persepsi, sikap, dan pendapat pengguna terhadap produk atau layanan tertentu. Ini mencakup topik seperti preferensi desain, kebutuhan fungsional, dan kesan umum tentang pengalaman pengguna.
Apa Saja Metode Penelitian Attitudinal ?
a. Wawancara
Menggunakan wawancara untuk mendapatkan wawasan langsung dari pengguna tentang pandangan mereka terhadap produk atau layanan.
b. Survei
Menggunakan survei untuk mengumpulkan data dari sejumlah responden tentang preferensi dan pendapat mereka.
c. Studi Kasus
Menggunakan studi kasus untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang pengalaman pengguna dalam konteks penggunaan nyata.
Manfaat Penelitian Attitudinal ?
a. Mengungkap Preferensi Pengguna
Memahami apa yang diinginkan dan diharapkan oleh pengguna dalam pengalaman pengguna.
b. Identifikasi Masalah Persepsi
Mengidentifikasi kesenjangan antara harapan pengguna dan realitas pengalaman pengguna saat ini.
c. Pengembangan Persona
Membantu dalam pembentukan persona pengguna berdasarkan preferensi dan sikap.
Penelitian Behavioral
Penelitian behavioral berfokus pada pemahaman tentang perilaku pengguna yang sebenarnya saat berinteraksi dengan produk atau layanan. Ini mencakup pengamatan langsung tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan antarmuka, keputusan yang mereka buat, dan pola-pola perilaku mereka.
Apa Saja Metode Penelitian Behavioral
a. Pengujian Pengguna
Mengamati pengguna saat mereka menggunakan produk atau layanan dalam pengaturan yang terkendali.
b. Analisis Metrik
Menganalisis data pengguna dari aplikasi atau situs web, seperti klik, waktu yang dihabiskan, dan jalur navigasi.
c. Heatmaps dan Eye-tracking
Menggunakan teknik ini untuk memahami di mana pengguna menghabiskan waktu mereka dan di mana fokus perhatian mereka berada.
Manfaat Penelitian Behavioral
a. Menguji Fungsionalitas
Memastikan bahwa produk atau layanan berfungsi sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna.
b. Mengidentifikasi Hambatan
Mengungkapkan hambatan atau kesulitan yang mungkin dihadapi pengguna selama interaksi.
c. Validasi Desain
Mengonfirmasi apakah desain yang diusulkan atau diimplementasikan sesuai dengan perilaku pengguna sebenarnya.
Memadukan Kedua Pendekatan Attitudinal dan Behavioral
Kedua jenis penelitian ini saling melengkapi dan penting untuk diterapkan bersamaan dalam strategi riset UX yang komprehensif. Sementara penelitian attitudinal memberikan wawasan tentang apa yang diinginkan oleh pengguna dan bagaimana mereka merasakan pengalaman pengguna, penelitian behavioral memberikan pemahaman tentang bagaimana pengguna benar-benar berperilaku dalam konteks nyata. Dengan memadukan kedua pendekatan ini, tim UX dapat membuat keputusan desain yang lebih terinformasi dan memastikan bahwa produk atau layanan yang dikembangkan memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna dengan baik.
Memahami perbedaan antara penelitian attitudinal dan behavioral dalam UX adalah kunci untuk mengembangkan produk dan layanan yang memuaskan dan efektif. Dengan menerapkan kedua jenis penelitian ini, tim UX dapat memperoleh wawasan yang komprehensif tentang pengguna, mulai dari preferensi dan sikap mereka hingga perilaku sebenarnya saat berinteraksi dengan produk atau layanan. Dengan demikian, mereka dapat merancang pengalaman pengguna yang lebih baik yang memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna secara holistik.