Artikel & Video
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari oleh Desainer UI/UX agar Desain Efektif
- October 25, 2023
- Posted by: Tim Lumigi
- Category: UI/UX Design
Desain UI/UX sangat penting dalam menciptakan pengalaman digital yang ramah pengguna dan menarik secara visual. Bahkan desainer UI/UX yang paling berpengalaman sekali pun terkadang dapat membuat kesalahan yang memengaruhi pekerjaan mereka dan mengorbankan kualitas desain. Memahami dan menghindari jebakan-jebakan umum dapat secara signifikan meningkatkan user experience secara keseluruhan. Artikel ini akan membahas beberapa kesalahan umum yang sering diabaikan serta memberikan pencerahan dalam memperbaikinya.
- Mengabaikan Penelitian Pengguna: Melakukan penelitian pengguna adalah salah satu langkah paling penting dalam merancang produk yang sukses. Banyak desainer UI/UX memerlukan lebih banyak waktu untuk memahami kebutuhan dan preferensi audiens target mereka secara mendalam. Penelitian pengguna membantu menciptakan desain yang sesuai dengan pengguna. Dengan memperhatikan langkah ini, desainer menghindari memberikan produk yang tidak memenuhi ekspektasi dan kebutuhan pengguna.
Solusi: Lakukan penelitian pengguna secara komprehensif, termasuk wawancara pengguna, survei dan uji kegunaan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang krusial tentang target audiens. Memperhitungkan feedback dari pengguna untuk membantu keputusan desain, sehingga menghasilkan desain yang intuitif dan berorientasi pada pengguna.
2. Memperumit Navigasi: Navigasi yang kompleks dapat membingungkan pengguna, yang bisa menyebabkan frustrasi dan pengabaian total. Desainer UI/UX sering jatuh ke dalam perangkap yang menyertakan terlalu banyak fitur atau pilihan dalam menu navigasi, dengan harapan memberikan pengalaman yang komprehensif. Akan tetapi, ini dapat membingungkan pengguna dan membuatnya sulit menemukan yang mereka butuhkan.
Solusi: Menyederhanakan navigasi dengan fokus pada fitur-fitur penting dan menyediakan jalur yang jelas dan intuitif ke konten yang diinginkan. Menerapkan pola navigasi yang ramah pengguna, seperti struktur menu hierarkis atau kotak pencarian, untuk meningkatkan usability produk.
3. Mengabaikan Optimisasi Mobile: Di era smartphone, merancang hanya untuk pengguna desktop adalah sebuah kelalaian yang signifikan. Kegagalan dalam mengoptimalkan untuk perangkat mobile membatasi jangkauan dan kegunaan produk, yang berpotensi membuat sebagian besar pengguna merasa terasingkan.
Solusi:
- Mengadopsi pendekatan desain mobile-first, dengan menekankan desain untuk layar yang lebih kecil dan interaksi sentuhan.
- Memprioritaskan desain responsif, memastikan produk dapat beradaptasi dengan mulus ke berbagai ukuran layar dan resolusi.
- Diuji di berbagai perangkat untuk memastikan pengalaman pengguna yang konsisten di seluruh platform.
4. Mengabaikan Pedoman Aksesibilitas: Aksesibilitas seringkali diabaikan oleh banyak desainer UI/UX. Tidak mempertimbangkan pedoman aksesibilitas dapat mengesampingkan pengguna dengan disabilitas dari mengakses dan menikmati produk. Penting untuk membuat desain dapat diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki gangguan visual, pendengaran, atau motorik.
Solusi: Mengakrabkan diri dengan pedoman aksesibilitas, seperti WCAG (Web Content Accessibility Guidelines), dan terapkan praktik desain yang dapat diakses sejak awal. Gunakan kontras warna yang sesuai, sediakan alternatif teks untuk elemen non-tekstual, dan pastikan kompatibilitas navigasi keyboard untuk menciptakan pengalaman yang inklusif.
5. Mengabaikan Pentingnya Masukan: Desainer UI/UX seharusnya memandang masukan sebagai hal yang berharga dalam menyempurnakan desain mereka. Namun, banyak desainer yang enggan mencari masukan atau gagal merespons masukan pengguna dengan efektif.
Solusi:
- Mendorong masukan dari pengguna atau melakukan pengujian usability untuk mengumpulkan wawasan tentang kinerja desain.
- Menilai masukan secara obyektif dan menggunakannya untuk membuat keputusan desain yang terinformasi.
- Terlibat dengan pengguna untuk memahami titik-titik masalah mereka dan mengatasi mereka untuk meningkatkan pengalaman mereka secara keseluruhan.
Dengan mengenali dan menghindari kesalahan umum ini, desainer UI/UX dapat meningkatkan kualitas pekerjaan mereka dan menciptakan desain yang benar-benar sesuai dengan pengguna. Mengadopsi penelitian pengguna, menyederhanakan navigasi, memprioritaskan optimisasi mobile, mematuhi pedoman aksesibilitas, dan menghargai feedback pengguna sangat penting untuk memberikan solusi desain yang efektif dan sukses. Selalu berusaha untuk terus memperbaiki dan menciptakan pengalaman yang luar biasa untuk para pengguna. Inti sejati desain UI/UX terletak dalam merancang untuk pengguna, kebutuhan pengguna, dan pengalaman keseluruhan pengguna. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, kita dapat menciptakan desain yang intuitif dan berorientasi pada pengguna yang membuat pengguna senang dan terlibat, menghasilkan hasil yang lebih baik baik untuk pengguna akhir maupun bisnis. @font-face {font-family:PMingLiU; panose-1:2 2 5 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-alt:新細明體; mso-font-charset:136; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611969 684719354 22 0 1048577 0;}@font-face {font-family:”Cambria Math”; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}@font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-536859905 -1073697537 9 0 511 0;}@font-face {font-family:”\@PMingLiU”; panose-1:2 1 6 1 0 1 1 1 1 1; mso-font-charset:136; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611969 684719354 22 0 1048577 0;}p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:””; margin:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Calibri”,sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:PMingLiU; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:”Times New Roman”; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}.MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-family:”Calibri”,sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:PMingLiU; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:”Times New Roman”; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}div.WordSection1 {page:WordSection1;}