Artikel & Video
Bagaimana proses UI/UX Design? Penjelasan tahapan dan contohnya
- November 13, 2023
- Posted by: Tim Lumigi
- Category: Design Process
Desain User Interface dan User Experience atau yang dikenal juga dengan UI dan UX design, merupakan dua aspek yang sangat penting dalam pengembangan produk digital seperti aplikasi mobile dan situs web. Desain yang menarik, intuitif dan pengalaman pengguna yang menyenangkan menjadi kunci untuk keberhasilan suatu produk digital. Sebagai contoh, pada perancangan aplikasi belanja online, UI design berfokus pada desain tampilan interface atau antarmuka, sementara UX design lebih menitikberatkan pada pengalaman pengguna saat menggunakan produk. Kolaborasi antara desainer UI dan UX menjadi penting untuk memastikan produk tidak hanya memiliki tampilan yang menarik, tetapi juga memberikan pengalaman pengguna yang nyaman dan efisien.
Bagaimana prosesnya mendesain UI dan UX?
Proses Research
Tahapan pertama dalam proses UI/UX adalah melakukan riset. Tahapan ini melibatkan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pengguna, analisis pesaing atau kompetitor, dan penetapan tujuan produk. Untuk dapat memahami itu semua, desainer UI/UX dapat melakukan survei, wawancara dengan pengguna, serta sesi brainstorming guna mengumpulkan informasi penting.
Contohnya, ketika kita ingin memahami bagaimana orang berbelanja online dan meningkatkan pengalaman penggunanya, langkah yang perlu diambil adalah mewawancarai maupun observasi pengguna aplikasi belanja online. Dengan melakukan ini, kita dapat mengetahui berbagai kendala yang dihadapi oleh pengguna selama menggunakan aplikasi dan mencari solusi melalui desain pengalaman pengguna dan tampilan visual yang sesuai.
Pembuatan Persona Pengguna dan User Journey
Setelah menyelesaikan tahapan riset, selanjutnya kita menciptakan persona pengguna dan user journey. Persona merupakan representasi fiksi dari pengguna ideal, sementara user journey adalah pemetaan setiap langkah interaksi pengguna dengan produk. Persona dan user journey membantu kita dalam memahami secara mendalam kebutuhan dan ekspektasi pengguna.
Contohnya adalah Andi, seorang profesional muda yang aktif dalam belanja online. Dalam membentuk ‘user journey’ untuk Andi, kita merinci setiap aktivitasnya pada aplikasi mulai dari proses login, pencarian produk, pemesanan hingga tahapan pembayaran. Pendekatan ini dapat memberikan wawasan yang baik dan memungkinkan kita untuk memahami kesulitan-kesulitan atau pain points serta kebutuhan khusus yang mungkin dialami oleh pengguna seperti Andi.
Desain Wireframes (Low-fidelity) dan Prototyping
Langkah berikutnya dalam proses adalah wireframing dan prototyping. Wireframe merupakan kerangka kasar atau low-fidelity design dari produk digital yang menekankan fungsi dan elemen-elemen utama suatu produk digital. Sementara itu, prototype adalah versi awal yang interaktif dan dapat diuji untuk mendapatkan umpan balik.
Dalam fase wireframing, kita menyusun layout dasar dengan menempatkan fungsi dan elemen-elemen kunci seperti menu, pencarian, dan keranjang belanja. Selanjutnya, prototype interaktif dibuat berdasarkan wireframes menggunakan software seperti Figma atau Balsamiq. Ini memungkinkan pengguna, seperti Andi, untuk menjelajahi aplikasi secara interaktif dan memberikan umpan balik terkait fungsi dan navigasi. Pendekatan ini membantu memastikan bahwa desain dan fungsionalitas aplikasi memenuhi ekspektasi pengguna dengan baik.
Desain UI (High-fidelity)
Setelah wireframing & prototyping, pada tahapan selanjutnya, UI designer memulai proses mendesain UI high-fidelity yang lebih mendetail dari wireframe. Langkah ini melibatkan pemilihan skema warna, tipografi, gambar, dan elemen desain lainnya. Tujuan dari high-fidelity UI design ini adalah untuk menunjukkan bagaimana desain akhir aplikasi kita akan tampak oleh pengguna, jadi aspek estetika visualnya adalah hal sangat penting. Proses UI design ini dilakukan secara berulang atau iteratif, di mana desain terus disempurnakan berdasarkan umpan balik dari pengguna.
Nah, berdasarkan umpan balik yang kita terima dari Andi, kita sebagai desainer UI mulai merancang desain antarmuka atau interface. Kita memilih skema warna yang menarik, font yang nyaman dibaca, dan ikon yang intuitif. Setiap elemen dirancang dengan tujuan untuk memudahkan Andi dalam menemukan dan membeli produk dengan cepat dan mudah. Pendekatan ini memastikan bahwa desain antarmuka tidak hanya estetis, tetapi juga memenuhi kebutuhan pengguna.
Pengujian Pengguna dan Feedback
Tahapan terakhir adalah pengujian pengguna dan feedback. Ini adalah tahap penting dalam pengembangan sebuah produk digital. Pada tahapan ini, produk diuji oleh pengguna yang sebenarnya untuk mengidentifikasi masalah kebergunaan atau usability. Selain itu, kita juga mengumpulkan umpan balik dan melakukan penyesuaian untuk terus meningkatkan pengalaman pengguna.
Sebagai contoh, misalnya dari hasil pengujian yang telah kita lakukan menunjukkan bahwa perlunya peningkatan pada fitur rekomendasi produk. Sebagai respons, kita menyempurnakan desain UI untuk menampilkan rekomendasi yang lebih mudah ditemukan, dengan tujuan meningkatkan kepuasan tidak hanya bagi Andi tetapi juga pengguna lainnya. Pendekatan ini memastikan bahwa produk tidak hanya sesuai dengan ekspektasi pengguna tetapi juga terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan yang mungkin muncul seiring berjalannya waktu.
Demikianlah 5 tahapan proses UI/UX design secara umum. Proses UI/UX design adalah pekerjaan yang berkelanjutan. Selalu ada ruang untuk inovasi dan perbaikan. Dengan fokus pada kebutuhan pengguna, UI/UX designers menciptakan produk yang tidak hanya menarik tapi juga intuitif, memenuhi kebutuhan pengguna, dan menyenangkan saat digunakan.